Bolts, Nuts and Fasteners (Quality Control) Order, 2023
Pengencang (fasteners) adalah perangkat perangkat keras yang secara mekanis menggabungkan atau menyatukan dua objek atau lebih. Secara umum, pengencang digunakan untuk membuat sambungan tidak permanen; yaitu sambungan yang dapat dilepas atau dibongkar tanpa merusak komponen sambungan.
Baut (bolt) adalah pengikat mekanis dengan poros berulir. Baut terkait erat dengan sekrup, yang juga merupakan pengencang mekanis dengan poros berulir. Jenis pengencang ini biasanya dimasukkan melalui dua bagian, dengan lubang yang sejajar.
Mur (nut) adalah pengikat mekanis dengan lubang berulir. Itu melekat pada baut, sekrup atau tiang untuk memberikan gaya penjepitan dan mencegah gerakan aksial. Misalnya, sebuah baut dimasukkan melalui dua bagian, dengan lubang yang sejajar, dan sebuah mur kemudian disekrup ke baut tersebut. Poros baut mencegah gerakan radial bagian-bagian, sedangkan kepala baut dan mur bersama-sama mencegah gerakan aksial.
Sekrup (screw) adalah pengikat logam yang memiliki batang runcing dengan ulir heliks, dan di atasnya terdapat kepala bercelah, digerakkan menjadi kayu atau sejenisnya dengan cara diputar, terutama dengan menggunakan obeng.
Pemerintah India memberlakukan kewajiban sertifikasi yang dilakukan oleh Bureau of Indian Standards (BIS) terhadap produk yang ditentukan dalam kolom (1) dari tabel di bawah ini harus sesuai dengan Standar India terkait pada kolom 2 dari Tabel tersebut dan harus mencantumkan Tanda Standar di bawah lisensi dari BIS sesuai scheme 1 of schedule II of the BIS
Regulasi ini tidak berlaku bagi :
-
- barang yang diproduksi di dalam negeri untuk diekspor
- barang yang diimpor sebagai bagian dari produk jadi atau sub-rakitan atau komponen
- barang yang diimpor oleh pabrikan dalam negeri untuk pembuatan produk untuk ekspor
- barang yang diproduksi di dalam negeri oleh suatu perusahaan, terdaftar di bawah portal Udyam" dari Ministry of MSME, dimana investasi dalam pabrik dan mesin atau peralatan dengan biaya tidak melebihi dua puluh lima lakh rupee dan omset tidak melebihi dua crore rupee untuk tahun keuangan sebelumnya sebagaimana disertifikasi oleh Chartered Accountant akan dikecualikan dari penerapan QCO yang relevan
Tabel 1. Jenis Produk yang Diatur dalam Regulasi
Goods or articles |
Indian Standard |
Title of Indian Standard |
Bolts, Nuts, and Fasteners |
1363 (Part 1) : 2019 |
Hexagon Head Bolts, Screws and Nuts of product Grade C Hexagon Head Bolts (Size ranges M5 to M64) |
1363 (Part 2) : 2018 |
Hexagon Head Screw (Size ranges M5 to M64) |
|
1363 (Part 3) : 2018 |
Hexagon Head Bolts, Screws and Nuts of product Grade C Hexagon Nuts (Size ranges M5 to M64) |
|
1364 (Part 1) : 2018 |
Hexagon Head Bolts, Screws and Nuts of product Grade A and B- Hexagon Head Bolts (Size ranges M1.6 to M64) |
|
1364 (Part 2) : 2018 |
Hexagon Head Bolts, Screws and Nuts of product Grade A and B- Hexagon Head Screws (Size ranges M1.6 to M64) |
|
4621:1975 |
Indicating Bolts for use in public baths and lavatories |
|
5187:1972 |
Flush Bolts |
|
10238:2001 |
Fasteners – Threaded Steel Fasteners – Hexagon Head Transmission Tower Bolts |
|
3575 : 1985 |
High Strength Structural Bolts |
|
204 (Part 2): 1992 |
Tower Bolts-Non-ferrous metals |
|
204 (Part1): 1991 |
Tower Bolts-Ferrous metals |
|
15834:2020 |
Stainless Steel Sliding Door Bolts (Aldrops) for use with Padlocks |
|
2681: 1993 |
Non-ferrous metal sliding door bolts(aldrops) for use with padlocks |
|
281: 2009 |
Mild steel sliding door bolts for use with padlocks |
|
7534: 1985 |
Sliding locking bolts for use with padlocks |
|
1284: 1975 |
Wrought Alumunium Alloy Bolt and Screw Stock for General Engineering purposes |
|
15833: 2009 |
Stainless steel Tower Bolts |
|
6623: 2004 |
High Strength Structural Nuts |
Berdasarkan data Trademap, India merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-13 untuk ekspor produk HS 73 (Articles of iron or steel) dan produk HS 7318 Screws, bolts, nuts, coach screws, screw hooks, rivets, cotters, cotter pins merupakan produk ke-4 terbesar yang diekspor ke India.
Nilai ekspor produk tersebut pada tahun 2022 mencapai 3,9 Juta USD atau sekitar 58 M Rupiah. Nilai tersebut memang terhitung kecil dibandingkan ekspor Indonesia ke dunia yang mencapai 116 juta USD. Adapun kebutuhan impor produk tersebut di India sendiri mengalami peningkatan dari tahun 2020 ke 2021 yang mencapai 869 juta USD. Perusahaan yang akan mengekspor ke India harus mengantisipasi kebijakan pemberlakuan standar ini agar tidak terjadi hambatan ekspor.